Saat hamil, ibu hamil sering mengalami nyeri punggung akibat mengandung janin yang besar. Namun ternyata, nyeri punggung masih dapat dirasakan setelah melahirkan. Apa saja penyebab nyeri pungung setelah melahirkan dan bagaimana mengatasinya?
Beberapa penyebab nyeri punggung setelah melahirkan
Pada masa kehamilan, seiring dengan berkembangnya janin dalam kandungan, beban yang ditahan punggung dan panggul semakin berat, terutama menjelang persalinan. Otot ligamen juga menjadi lebih lunak dan meregang untuk membantu mempersiapkan tubuh menjelang persalinan. Selain itu, saat hamil ibu hamil juga cenderung lebih banyak membungkuk karena beban berat sehingga memicu nyeri pada punggung.
Setelah melahirkan, meskipun beban pada tubuh berkuran, namun otot-otot yang selama ini kaku dan jarang digunakan juga ikut menegang sehingga muncul nyeri punggung. Faktor kelelahan, susah tidur dan posisi menggendong serta menyusui bayi yang tidak tepat juga dapat memicu nyeri punggung.
Cara mengatasi nyeri punggung setelah melahirkan
Nyeri punggung setelah melahirkan dapat terjadi beberapa minggu setelah melahirkan. Meskipun beberapa perempuan mengalami nyeri punggung hingga ketika usia bayi memasuki 3 bulan. Ada beberapa cara untuk mengatasi nyeri punggung setelah melahirkan, yaitu:
1. Olahraga ringan
Ada perbedaan pendapat mengenai kapan ibu yang baru melahirkan boleh berolahraga. Ibu hamil yang melakukan persalinan per vaginam dapat mulai berolahraga beberapa hari setelah persalinan atau kapan pun ibu merasa siap. Namun bagi ibu yang masih dalam masa pemulihan karena persalinan dengan operasi caesar, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai waktu yang tepat untuk berolahraga.
Olahraga yang disarankan bagi ibu yang baru melahirkan umumnya olahraga yang mudah dilakukan seperti berjalan di pagi hari. Anda bisa jalan pagi sambil membawa si kecil berjemur. Setelah tubuh Anda benar-benar siap untuk berolahraga, Anda bisa memulai olahraga ringan yang dapat menguatkan oot punggung dan perut seperti yoga. Selama baru memulai olahraga, hindari melakukan gerakan berat yang justru memicu nyeri otot.
2. Perbaiki posisi tubuh
Nyeri punggung juga dapat disebabkan karena postur tubuh yang tidak tepat. Beberapa kebiasaan yang dapat membuat tubuh nyeri punggung di antaranya posisi duduk membungkuk dan possisi menyusui yang kurang nyaman.
Saat menyusui, pilih kursi yang nyaman dengan sandaran tangan. Jika diperlukan, gunakan bantal untuk menyokong punggung dan lengan Anda. Apabila Anda menyusui dalam waktu lama, coba angkat kaki Anda dalam posisi selonjor agar posisi lebih nyaman.
3. Pijat dan relaksasi
Untuk menghilangkan nyeri punggung, Anda bisa melakukan perawatan diri seperti rutin pijat, relaksasi, juga mandi air hangat. Pijat otot bagian punggung atas, leher, bahu, juga punggung bawah. Dengan pijat, otot-otot punggung Anda akan lebih rileks dan peredaran darah di area punggung juga semakin lancar.
Writer: Ratih
Edited by: dr. Anita Larasati Priyono
Last Updated: 2-Sep-2021
Sumber:
- Carvalho MECC, Lima LC, de Lira Terceiro CA, Pinto DRL, Silva MN, Cozer GA, Couceiro TCM. Lombalgia na gestação [Low back pain during pregnancy]. Rev Bras Anestesiol. 2017 May-Jun;67(3):266-270. Portuguese. doi: 10.1016/j.bjan.2016.03.002. Epub 2016 May 21. PMID: 27220735.
- Marple K, Urang S. Postpartum back pain: How to get relief. Baby Center. 2018 January. https://www.babycenter.com/baby/postpartum-health/postpartum-back-pain-how-to-get-relief_1152191
- Exercise after pregnancy: How to get started. Mayo Clinic. 2019 August. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/exercise-after-pregnancy